Tuesday 4 June 2013

Hikmah Part 3

Tiga Penghancur Manusia
              Ada tiga penghancur paling ampuh yang membuat manusia tak berdaya dan membuatnya tersungkur dalam kehinaan, baik di dunia, maupun di akhirat, di sisi Allah. Ketiga hal itu adalah harta, tahta dan wanita. Rasulullah senantiasa mengingatkan dan mewasiatkan kepada umatnya agar senantiasa mawas diri terhadap godaan menggiurkan tiga penghancur sendi-sendi iman itu.
                Dalam sebuah sabda.a mengenai keharusan kita waspada terhadap pesona dunia dan goda rayu wanita, beliau berujar, “Hati-hatilah kalian dari pesona dunia dan hati-hatilah dari goda rayu wanita.”(HR Ad-Dailami). Dalam sabdanya yang lain beliau berujar, “janganlah seorang lelaki berdua-duaan dengan wanita (bukan mahram) karena sesungguhnya setan akan menjadi orang yang ketiga.”(HR Thabrani).
                Rasulullah mewasiatkan umatnya tidak kemaruk dunia dan hendaklah berlaku zuhud terhadapnya. Jangan tamak, jangan rakus. Sebab, kecintaan pada dunia tidak akan ada batasnya. Manusia tamak dan rakus dunia tidak akan pernah mencapai puncak bahagia karena dia terus memburunya dengan rohani yang terengah-engah.
                Rasulullah bersabda, “Zuhudlah pada dunia, Allah pasti akan mencintaimu dan zuhudlah (tidak berkeinginan) pada apa yang ada di tangan manusia, pasti manusia mencintaimu.”(HR Ibnu Majah). Semakin banyak manusia yang mencintai dunia adalah gambaran bahwa kiamat telah semakin dekat. Dan, manusia semakin jauh dari Allah.
                Mereka berlomba membidik dunia, namun semakin menjaga jarak dari Allah. Rasulullah bersabda, “Hari kiamat semakin dekat. Dan tidaklah manusia kecuali semakin tamak pada dunia dan kepada Allah semakin jauh.”(HR Hakim). Dunia itu indah dan sedap, namun beracun sehingga banyak manusia yang tertipu oleh cita rasanya.
                Mereka yang tak memiliki filter rohani yang baik akan semakin terangsang untuk senantiasa menikmatinya. Hingga akhirnya dia tersedak dunia. Daya tahan rohaninya menjadi lumpuh dan tumpul. Kepekaan batinnya lemah.
                Sesungguhnya, dinar dan dirham ini telah membinasakan orang-orang yang datang sebelum kalian, dia juga yang akan membinasakan kalian.(HR Thabrani dan Baihaqi). Demikian sabda Sang Nabi. Kekuasaan juga sering kali menjadikan manusia terpuruk, tatkala kekuasaan dan takhta itu dianggap sebagai kesempatan untuk berbangga diri, untuk memperkaya diri dan untuk dinikmati.
                Padahal, kekuasaan hendaknya diperlakukan sebagai amanah yang tidak ada khianat didalamnya. Mereka yang di anggap lembek dan lemah untuk memegang amanah ini jangan coba-coba masuk kedalamnya sebab dia akan terjungkal dan akan merana.
                Rasulullah pernah memperingati sahabat utama Abu Dzar dengan berkata, “wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah dan sesungguhnya dia (kekuasaan itu) adalah amanah dan pada hari kiamat akan menjadi siksa dan sesal kecuali yang mengambil sesuai haknya dan melaksanakan apa seharusnya dilaksanakan.”(HR Muslim).
                Kesungguhan dalam menjalani kekuasaan inilah yang oleh Rasulullah tuntut dari umatnya yang diberi amanah kekuasaan.
 Oleh Samson Rahman

No comments:

Post a Comment