Wednesday 10 July 2013

Hikmah Part 5

Piala Ramadhan

                Sudah menjadi hal yang lumrah dan penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menyambut Ramadhan yang mulia dan sentral ini dengan hati gembira. Laksana seorang yang di cintai, keberadaan dan kehadirannya senantiasa di rindukan. Perpisahannya tidak di benarkan terjadi walau hanya sedetik. Begitulah bulan Ramadhan.
                Kedatangannya di nanti, kepergiannya juga seolah-olah tidak dibenarkan terjadi. Hal ini dilukiskan dalam ucapan Rasulullah SAW yang di riwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah. “ Seandainya setiap hamba itu mengetahui keutamaan bulan Ramadhan maka niscaya ia berharap 1 tahun itu seluruhnya Ramadhan” (HR Thabrani & Ibn Khuzaimah).
                Ibrah dan spirit hadis di atas menegaskan bahwa bulan Ramadhan mengobral kebaikan dan keutamaan (Fadhilat) yang di anugerahkan ALLAH SWT kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Namun , tidak ada yang mengambil keistimewaan Ramadhan yang penting dan sentral ini, kecuali golongan Mukmin yang senantiasa mengharap pahala dan ridha ALLAH.
                Penting untuk dicermati kembali, Nash Al-qur’an dan Sunah Nabi SAW telah menyebutkan sejumlah keutamaan Ramadhan dan kewajiban ibadah puasanya. Di antaranya, berpuasa pada Ramadhan sebagai sarana untuk mencapai derajat taqwa (QS Al-Baqarah 2 : 183), pahala amal ibadah yang dikerjakan pada bulan ini dilipat gandakan (HR Bukhari & Muslim).
                Selain itu, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup (HR Muslim) doa-doa seorang hamba yang beriman dikabulkan atau mustajab (QS Al-Baqarah 2: 186). Kemudian, zakat fitrah dan zakat Mal yang ditunaikan ketika Ramadhan akan mensucikan diri dan hartanya (QS At-Taubah 9: 103) dan pada bulan ini kitab suci Al-Qur’an diturunkan (QS Al-Baqarah 2 :185).
                Pada sepuluh malam terakhir ada bonus extra berupa kemuliaan malam Lailatul qadar (QS Al-Qadar), ibadah puasa pada Ramagahn juga berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh (kajian ilmiah para scientis kedokteran) dan sejumlah keistimewaan lainnya.
                Ibarat laga kompetisi untuk memperoleh piala di sebuah event kejuaraan, Ramadhan adalah ajang bagi umat Islam untuk berlomba-lomba dalam memperoleh kebaikan dan keutamaan. Sekaligus sebagai sarana Muhasabah diri (bertaubat) atas kelalaian, kesalahan, kejahilan dalam menjalankan agama di masa-masa yang sudah lampau.
                Sehingga, piala Ramadhan dalam bentuk ampunan dari ALLAH bisa diraih. Modalnya tidak lain adalah Iman dan Ihtisab (mengharap ganjaran dari ALLAH SWT). Sebagaimana sabda NAbi SAW, “Barang siapa yang mengerjakan ibadah dibulan Ramadhan karena Iman kepada ALLAH dan mengharap pahala-Nya maka ia akan diberi ampunan atas dosa-dosanya.” (HR Bukhari & Muslim). Fasthabiqul Khairat.
                 

Oleh Imron Baehaqi

No comments:

Post a Comment