Piala Ramadhan
Sudah
menjadi hal yang lumrah dan penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk
menyambut Ramadhan yang mulia dan sentral ini dengan hati gembira. Laksana seorang
yang di cintai, keberadaan dan kehadirannya senantiasa di rindukan.
Perpisahannya tidak di benarkan terjadi walau hanya sedetik. Begitulah bulan
Ramadhan.
Kedatangannya
di nanti, kepergiannya juga seolah-olah tidak dibenarkan terjadi. Hal ini dilukiskan
dalam ucapan Rasulullah SAW yang di riwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah. “
Seandainya setiap hamba itu mengetahui keutamaan bulan Ramadhan maka niscaya ia
berharap 1 tahun itu seluruhnya Ramadhan” (HR Thabrani & Ibn Khuzaimah).
Ibrah
dan spirit hadis di atas menegaskan bahwa bulan Ramadhan mengobral kebaikan dan
keutamaan (Fadhilat) yang di anugerahkan ALLAH SWT kepada hamba-Nya yang
dikehendaki. Namun , tidak ada yang mengambil keistimewaan Ramadhan yang
penting dan sentral ini, kecuali golongan Mukmin yang senantiasa mengharap
pahala dan ridha ALLAH.
Penting
untuk dicermati kembali, Nash Al-qur’an dan Sunah Nabi SAW telah menyebutkan
sejumlah keutamaan Ramadhan dan kewajiban ibadah puasanya. Di antaranya,
berpuasa pada Ramadhan sebagai sarana untuk mencapai derajat taqwa (QS Al-Baqarah
2 : 183), pahala amal ibadah yang dikerjakan pada bulan ini dilipat gandakan
(HR Bukhari & Muslim).
Selain
itu, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup (HR Muslim) doa-doa seorang
hamba yang beriman dikabulkan atau mustajab (QS Al-Baqarah 2: 186). Kemudian,
zakat fitrah dan zakat Mal yang ditunaikan ketika Ramadhan akan mensucikan diri
dan hartanya (QS At-Taubah 9: 103) dan pada bulan ini kitab suci Al-Qur’an
diturunkan (QS Al-Baqarah 2 :185).
Pada
sepuluh malam terakhir ada bonus extra berupa kemuliaan malam Lailatul qadar
(QS Al-Qadar), ibadah puasa pada Ramagahn juga berpengaruh positif terhadap
kesehatan tubuh (kajian ilmiah para scientis kedokteran) dan sejumlah
keistimewaan lainnya.
Ibarat
laga kompetisi untuk memperoleh piala di sebuah event kejuaraan, Ramadhan adalah ajang bagi umat Islam untuk
berlomba-lomba dalam memperoleh kebaikan dan keutamaan. Sekaligus sebagai
sarana Muhasabah diri (bertaubat) atas kelalaian, kesalahan, kejahilan dalam
menjalankan agama di masa-masa yang sudah lampau.
Sehingga,
piala Ramadhan dalam bentuk ampunan dari ALLAH bisa diraih. Modalnya tidak lain
adalah Iman dan Ihtisab (mengharap ganjaran dari ALLAH SWT). Sebagaimana sabda
NAbi SAW, “Barang siapa yang mengerjakan ibadah dibulan Ramadhan karena Iman
kepada ALLAH dan mengharap pahala-Nya maka ia akan diberi ampunan atas
dosa-dosanya.” (HR Bukhari & Muslim). Fasthabiqul Khairat.
Oleh Imron Baehaqi
No comments:
Post a Comment